Rabu, 28 September 2011

Mama


Satu sosok dalam cerita hati….sosok yang pendirian keras dibalik hati yang lembut, sosok tegar dibalik rapuhnya harapan-harapan yang tak kunjung terwujud, sosok yang tersenyum dalam merahnya luka dan pilunya tangis…, sosok yang bertahan… sosok yang hidup dalam kenangan kala dia memeliharaku, mendidikku, menghardikku, menghajarku karena aku enggan tumbuh menjadi anak remaja yang disibukkan dengan kewajiban…sosok itu yang mengarahkanku, ada disampingku…

Tumbuh indah di dekatmu, mencintaimu, memberikan yang terbaik untukmu, karena terbaik akan kuraih di dekatmu, yang terbaik ku raih jika kau terus menatapku, karena kubutuh itu.  Hingga pancaran sinar matamu terhalang…dan kau sudah tidak menatapku lagi, tidak ada disampingku…hingga waktu juga yang menjauh berbalik meninggalkanku dalam kesepian ku…sendiri aku telah kehilangan semua itu…tumbuh meranggas dan kering dalam pembentukan karakterku sendiri…menjadi yang tidak membutuhkan orang lain sepertimu…

Ini  bukan salahmu, bukan juga salahku…

Sosok yang terasa begitu jauh walaupun dia berada di dekatku dan sangat dekat, sosok yang hanya menuntut haknya saja, tanpa memperdulikan perasaanku, sosok dari luka dan kekecewaan dan tekanan hidup, hingga aku beranjak dewasa… semakin jauh darimu, semakin menghindar darimu… dan menjadi yang bukan bagianmu…

Di dalam pergumulan batinmu, kau tumbuhkan cinta dan sayang, dalam tiap kata, sentuhan dan pancaran matamu, dalam setiap doa-doa yang kau panjatkan, mendengar namaku mengalir bersama air matamu dan ku tak bisa untuk berlama-lama menatap raut wajahmu dan sinar mata yang memancar darimu…kau tau aku telah mengecewakanmu…

Kini aku dewasa, terpuruk, terjatuh, bersimbah luka yang mendalam…kau selalu mengejarku, mencariku dan memelukku…dalam kepahitan yang kau rasakan karna ku, dalam kekecewaan yang tidak pernah kau tunjukkan kepadaku, kau katakana “maafkan mama karena telah berjalan terlalu cepat meninggalkanmu dan ketika mama lelah dan berbalik kau telah berlari, tetapi anakku, doa-doa mama untukmu tidak pernah lelah dan berhenti berbalik sekalipun kau berlari…”

Di waktu ku kecil gembira dan senang
Tiada duka kukenal tak kunjung mengerang
Disore hari nan sepi ibuku terbelut
Sujud berdoa ku dengar namaku disebut

Di doa ibuku namaku disebut
Di doa ibuku kudengar ada namaku disebut

Seringlah ini kukenang di masa yang berat
Di kala hidup mendesak dan nyaris ku sesat
Melintas gambar ibuku, sewaktu bertelut
Kembali sayup kudengar namaku disebut

Di doa ibuku, namaku disebut
Di doa ibuku dengar ada namaku disebut
Ada namaku disebut 

by Grace 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar